Kusentuh air tenang di danau, lalu bayangan diriku bergerak mengikuti gerakan air... Aku tak mungkin dapat menuliskan cinta disini, tinta yang kuteteskan ikut melebur bersama air...
Aku, air yang tenang...
Entah siapa...? Jemari itu.
Menyentuh lembut hingga air tenang menciptakan riak halus.
Jangan tuliskan perasaan itu disini. Karena tintanya hanya akan membuat keruh...
Jangan menuliskan cinta pada air yang 'sedang' tenang.
*untuknya yang mampir membasuh tangan di danau
**aaah, lama juga tidak menulis berbagai hal ambigu. Welcome back, Ul :)
No comments:
Post a Comment